
2025/06/08
Kalau kamu membaca artikel ini, kemungkinan besar kamu punya keinginan untuk kuliah ke luar negeri. Faktanya, kuliah ke luar negeri memang sedang menjadi tren yang akhir-akhir ini bangkit di kalangan anak muda Indonesia. Diperkirakan akan ada sekitar 55,000 siswa Indonesia yang berminat melanjutkan studi ke luar negeri di tahun 2025.
Namun, banyaknya minat ini ternyata belum berbanding lurus dengan matangnya edukasi mengenai cara kuliah di luar negeri sehingga muncul berbagai pertanyaan seperti “bagaimana cara kuliah di luar negeri setelah lulus SMA?” “apakah lulus SMA bisa kuliah di luar negeri?” dan berbagai pertanyaan lainnya. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas mengenai cara kuliah di luar negeri lengkap beserta syarat dan persiapan yang diperlukan untuk bisa kuliah di luar negeri!
Lulusan SMA sangat mungkin untuk melanjutkan studi ke luar negeri untuk jenjang S1. Banyak universitas di berbagai negara membuka peluang bagi siswa internasional dengan persyaratan yang bisa disiapkan sejak dini, seperti nilai akademik, kemampuan bahasa asing terutama bahasa Inggris, dan dokumen pendukung lainnya. Kalau kamu ingin kuliah S1 di luar negeri, kamu bisa mulai persiapannya sedini mungkin melalui program Admission Mentoring Program dari EduALL, lho!
Di EduALL fokus kami memang memberikan mentoring kepada siswa SMA yang ingin lolos ke universitas top dunia melalui Admission Mentoring Program! Di Admission Mentoring Program EduALL, siswa akan mendapatkan bimbingan mulai dari
Jadi, program mentoring EduALL ini pas untuk kamu yang ingin mempersiapkan diri untuk kuliah ke luar negeri bahkan dari bangku SMP!
Sebelum memutuskan untuk kuliah di luar negeri, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari riset hingga pemenuhan syarat-syarat untuk bisa berangkat kuliah ke luar negeri. Selain itu, penting juga untuk memahami budaya negara tujuan dan mempersiapkan mental untuk hidup mandiri jauh keluarga. Dengan persiapan yang matang, proses adaptasi akan menjadi lebih mudah dan pengalaman belajar di luar negeri pun akan lebih maksimal.
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika ingin kuliah di luar negeri adalah menentukan negara tujuan dan jurusan. Untuk aspek ini sebaiknya dipersiapkan lebih dulu, idealnya bisa dimulai ketika duduk di bangku SMP. Tujuannya agar jika masih bingung menentukan jurusan, kamu bisa melakukan eksplorasi untuk menemukan minat dan bakat yang kamu miliki. Baru setelah itu kamu bisa menentukan negara mana yang cocok dengan minat dan bakat kamu.
Berbeda dengan kuliah di dalam negeri, kalau kamu ingin kuliah di luar negeri pastinya kamu harus lebih rajin untuk mencari informasi mengenai pendaftaran di masing-masing universitas. Ada beberapa negara yang punya satu sistem untuk mendaftar ke beberapa universitas sekaligus, seperti Common App untuk universitas dibawah naungan University of California di Amerika Serikat atau UCAS untuk beberapa universitas di Inggris. Jadi, pastikan kamu rajin mencari informasi soal pendaftaran dan persyaratan sesuai dengan universitas dan jurusan yang kamu minati, ya!
Setelah mencari informasi soal pendaftaran, kamu bisa mulai mendaftar ke universitas yang kamu inginkan. Pastikan kamu juga sudah membuat akun untuk beberapa portal pendaftaran seperti UCAS atau Common App. Jangan lupa untuk memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan. Biasanya, universitas atau institusi akan memberikan waktu mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan hingga pendaftarannya ditutup, oleh karena itu pastikan profil kamu sudah sangat mumpuni dan lengkap untuk mendaftar sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan dari universitas yang kamu daftar.
Setelah mendaftar, pastikan kamu memperhatikan timeline proses pendaftarannya. Setiap negara dan institusi bisa memiliki jadwal yang berbeda-beda, mulai dari batas akhir pengumpulan dokumen, ujian bahasa, hingga pengumuman hasil seleksi. Persiapkan semua kebutuhan sejak jauh hari agar tidak terburu-buru. Kamu bisa membuat kalender khusus atau reminder yang bisa sangat membantu kamu tetap berada dalam timeline.
Tidak semua universitas atau institusi mengadakan proses wawancara dalam pendaftaran universitas, terutama pada jenjang S1. Namun, jika ada, maka kamu harus siap dengan bagaimana kamu akan menjawab pertanyaan wawancara. Kamu bisa berlatih dengan mencari beberapa pertanyaan wawancara yang biasanya ditanyakan saat mendaftar kuliah ke luar negeri. Pastikan kamu juga meluangkan waktu untuk berlatih dengan teman, orang tua, atau mentor agar mereka juga bisa memberikan feedback dari jawaban yang sudah kamu siapkan.
Setelah sudah melakukan seluruh proses pendaftaran kamu tinggal menunggu hasil pengumuman. Inilah pentingnya kamu tahu timeline proses pendaftaran jadi kamu juga tahu kapan universitas atau institusi akan memberikan pengumuman mengenai hasil pendaftaran kamu. Masa ini bisa terasa menegangkan, apalagi jika proses seleksinya cukup kompetitif. Gunakan waktu ini untuk tetap produktif, tetap tenang dan berpikir positif, ya!
Setiap negara dan universitas memiliki syarat yang berbeda-beda, jadi yuk simak beberapa persyaratan umum ini agar kamu bisa lebih paham sebelum mendaftar kuliah ke luar negeri!
Sama seperti mendaftar kuliah di dalam negeri, syarat utama untuk kuliah di luar negeri adalah melengkapi berkas administrasi. Namun, untuk kuliah di luar negeri berkas atau dokumen administrasi akan lebih banyak dibandingkan kuliah di dalam negeri. Berikut adalah daftar berkas atau dokumen yang secara umum diminta sebagai persyaratan untuk mendaftar ke berbagai universitas di luar negeri.
Berkas tambahan sesuai persyaratan masing-masing universitas adalah salah satu hal yang perlu kamu perhatikan. Biasanya, masing-masing universitas memiliki persyaratannya masing-masing. Ada yang membutuhkan esai tambahan, ada yang membutuhkan daftar organisasi yang pernah diikuti atau aktivitas yang ditekuni selama di sekolah, hingga sertifikat prestasi atau penghargaan yang dimiliki. Informasi mengenai persyaratan ini biasanya mudah untuk kamu temukan di website masing-masing universitas.
Tentu saja bisa! Walaupun saat ini ada banyak beasiswa dari pemerintah, universitas, maupun lembaga swasta, bukan berarti kuliah di luar negeri tanpa beasiswa tidak mungkin dilakukan. Namun, ketika kamu sudah berkomitmen akan kuliah di luar negeri tanpa beasiswa, hal yang perlu diperhatikan adalah perencanaan keuangan yang matang, termasuk memahami biaya kuliah, biaya hidup, asuransi kesehatan, hingga kebutuhan sehari-hari di negara tujuan. Nah, kalau kamu memang berencana kuliah di luar negeri tanpa beasiswa, kamu perlu riset mendalam untuk memiliki negara dan universitas yang sesuai dengan kemampuan finansial kamu.
Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai cara kuliah di luar negeri, kamu bisa cek program-program EduALL, seperti: